SELAIN kesohor sebagai pusat wisata budaya nan menakjubkan, Candi Borobudur juga memiliki berbagai titik daya dukung wisata yang menarik yang mengundang minat wisatawan untuk berkunjung saat libur lebaran ini. Salah satunya yakni Taman Anggrek yang ada di kawasan tersebut.
Taman Anggrek Borobudur (Borobudur Orchid Center) tersebut terletak di Jalan Mayor Kusen No 11. Taman itu diresmikan pada 2 Februari 1980 oleh Gubernur Jawa Tengah waktu itu, Soepardjo. Selama ini barangkali para pengendara yang berkunjung ke Borobudur tak jarang hanya melihatnya sepintas lalu saja, padahal kalau sempat mampir tentu mengasyikkan dan memberi kesegaran pada indera penglihatan kita yang dilelahkan oleh berbagai rutinitas kerja.
Taman ini memiliki berbagai koleksi tanaman hias, seperti anggrek bulan (Phalaenopsis), Cattleya, Onchidium, Vanda, Dendrobium dan berbagai anggrek hasil persilangan. Di sini juga tersedia bibit tanaman anggrek baik yang masih dalam botol maupun dalam pot.
Menurut salah satu staf Taman Anggrek dalam informasi di sebuah situs Taman Anggrek juga melayani rental tanaman hias, pupuk, perlengkapan dan peralatan budidaya anggrek serta bunga anggrek potong.
Namun bila hanya sekadar ingin menikmati keindahan anggrek saat berbunga juga sah-sah saja. Berbagai jenis anggrek bisa dinikmati antara lain anggrek bulan (Phalaenopsis).
Anggrek ini termasuk dalam genus Phalaenopsis. Ciri utama anggrek bulan adalah kelopak bunganya yang lebar, dan warnanya putih. Anggrek bulan termasuk tanaman yang rajin berbunga. Bahkan dalam setahun anggrek bulan bisa berbunga hingga tiga kali. Koleksi yang tersedia, yaitu Phal. Sogo gold, Phal. Taeeshuko, Phalaeonopsis redlipe.
Ada juga anggrek Cattleya. Cattleya menjadi salah satu anggrek yang unik dengan bentuk bunga berukuran lebih besar dibandingkan dengan jenis lainnya, tak heran bila Cattleya sering juga disebut penghobi tanaman hias sebagai ratunya anggrek. Bunga Cattleya ini bisa mencapai diameter 15 cm dengan warna mencolok.
Selain itu masih ada lagi Coelogyne Pandurataa. Dikenal dengan nama Anggrek Hitam atau Black Orchid, karena pada lidahnya terdapat warna hitam. Coelogyne pandurata Lindley tersebar di Malaysia, Sumatra, Kalimantan dan di Filipina di Mindanao, Luzon dan pulau Samar. Pada umumnya tumbuh pada pohon tua, didekat pantai atau di daerah rawa dataran rendah yang cukup panas.
Juga anggrek Vanda. Anggrek ini sangat variatif dalam warna, mulai kuning pucat hingga kuning kecoklatan (spesimen asal Jawa dan Madura) dan coklat tua kemerahan hingga jingga tua kemerahan (specimen asal Nusa Tenggara). Begitu pula dengan warna labellumnya dari merah muda pucat hingga merah keunguan, bahkan pada beberapa kuntum bisa ditemukan warna labellum putih kekuningan. Selain bentuk labellumnya, ciri khas spesifik lain yang membedakan dengan kerabat Vanda yang lainnya adalah tonjolan kecil pada bagian tengah pangkal belakang dari labellumnya. Bunganya mengeluarkan aroma harum semerbak, terutama pada pagi hari pukul 07.00‑11.00. Selain itu anggrek ini memiliki sifat sangat adaptif dan mudah untuk dipelihara. Laju pertumbuhan akar sangat cepat. Mudah ditumbuhkan baik dengan media tanam maupun tanpa media tanam. Biasanya berbunga pada pergantian musim, terutama pada saat‑saat terkering antara musim kemarau masuk ke musim hujan.
Masih ada lagi anggrek anggur merah, Dendrobium juga beragam anggrek hasil persilangan yang sama anggunnya dengan keindahan Sang Borobudur.
Source : http://www.bernas.co.id/news/CyberNas/MAGELANG/11186.htm
Tidak ada komentar:
Posting Komentar