A. Selayang Pandang
Jalan Pemuda atau yang lebih dikenal dengan nama Pecinan sering disebut Malioboro-nya Magelang. Kawasan pecinan ini merupakan pusat perbelanjaan dan bisnis yang ada di Kota Magelang. Di sisi kiri dan kanan jalan sepanjang 1,5 kilometer ini berdiri banyak toko dan minimarket serta restoran.
Kawasan Pecinan Magelang ini terdiri atas dua ruas jalan. Ruas pertama adalah ruas jalan untuk kendaraan bermotor yang merupakan ruas jalan satu arah. Sedangkan ruas satunya lagi merupakan jalur lambat yang kini digunakan sebagai jalan khusus untuk becak maupun kendaraan roda dua. Ruas jalan ini dulunya dilalui kereta api yang kini sudah tidak ada lagi di Magelang.
Pecinan merupakan salah satu landmark Magelang di samping tempat lainnya. Di ruas-ruas jalan Kawasan Pecinan ini sudah tidak ada satupun ruang yang kosong karena semuanya telah dipadati oleh pertokoan. Sejak dahulu, Kawasan Pecinan ini merupakan pusat kegiatan ekonomi Magelang. Status Magelang sebagai salah satu greemente (karisidenan) mengharuskan Magelang memiliki insfrastuktur transportasi maupun perdagangan yang memadai. Kawasan Pecinan inilah salah satu peninggalan infrastuktur peninggalan pemerintahan kolonial yang hingga kini masih berjalan.
Di kawasan ini, pengunjung dapat membelanjakan uang untuk berbagai kebutuhan yang dijual toko, ruko, maupun warung yang terletak di sepanjang jalan-jalan di Pecinan Magelang. Di kawasan ini, pengunjung dapat membeli kebutuhan rumah tangga, sembako, perkakas rumah tangga, maupun kebutuhan-kebutuhan sekunder maupun tersier lainnya. Selain itu, kawasan ini pun menyediakan sajian kuliner khas Magelang maupun masakan nusantara lainnya, seperti kupat tahu Magelang, gudeg Yogya, masakan padang hingga masakan peranakan Cina.
B. Keistimewaan
Bagi orang Magelang sudah tentu tidak asing lagi dengan nama Pasar Petukangan atau Pasar Pecinan ini. Pasar ini sungguh unik dan menarik, sebab pasar ini benar-benar memanfaatkan lorong atau gang sempit yang berada di kawasan ini. Kawasan ini juga sangat ramai karena barang dagangan yang digelar juga cukup lengkap. Bahkan beberapa jenis barang sangat sulit dijumpai di pasar-pasar tradisional lainnya.
Sebagai pusat Kota Magelang, Kawasan Pecinan menyajikan berbagai variasi aktivitas berbelanja. Mulai dari cara-cara berbelanja tradisional hingga bentuk-bentuk aktivitas belanja modern. Salah satu cara berbelanja khas yang bisa Anda lalukan di sini ialah proses tawar-menawar berbagai barang yang dijual oleh pemilik toko atau para pedagang kaki lima yang berjajar di sepanjang trotoar di kawasan ini.
Mengunjungi Kawasan Pecianan ini, Anda akan mendapatkan sepaket wisata plus. Selain Anda bisa menikmati sajian berbelanja, Anda juga akan menikmati obyek-obyek wisata liannya seperti obyek wisata sejarah, wisata arsitektur peninggalan kolonial, wisata alam Bukit Tidar, dan juga wisata belanja Pasar Tradisional Pertukangan. Obyek-obyek wisata sejarah yang berada di sekitar Kawasan Pecinan di antaranya Masjid Agung Magelang dan alun-alunnya, Klenteng Magelang, Museum Kamar Petilasan Pangeran Diponegoro, Museum BPK, Museum Bumi Putera 1912, Kampung Kauman, serta landmark Kota Magelang lainnya, yakni penampungan air.
C. Lokasi
Kawasan Pecinan terletak di sepanjang Jalan Pemuda, Kota Magelang, Jawa Tengah.
D. Akses
Untuk menuju Kawasan Pecinan Magelang ini, Anda dapat menggunakan moda angkutan darat baik pribadi maupun umum. Untuk kendaraan umum, Anda dapat mengawali perjalanan dari Yogyakarta melalui Terminal Giwangan maupun sub-terminal Jombor. Dari kedua terminal tersebut, Anda bisa melanjutkan perjalanan dengan bus umum antar kota antar provinsi dengan trayek Yogyakarta-Semarang. Dengan bus trayek ini, Anda lantas turun di Terminal Tidar Magelang. Perjalanan bisa Anda lanjutkan dengan menaiki ankutan kota berwarna biru dengan titik pemberhentian di Alun-alun Kota Magelang.
Sedangkan bagi Anda yang menggunakan kendaraan pribadi, Anda dapat lansung menargetkan tujuan pemberhentian langsung ke Alun-alun Magelang. Jalur tersebut bisa Anda tempuh dari Yogyakarta dengan melintasi Jalan Magelang lantas menuju ke Alun-alun Kota Magelang yang terletak di Jalan Tentara Pelajar. Dari jalan ini, Anda bisa langsung menuju Jalan Pemuda yang terletak di sebelah Timur Alun-alun Magelang.
E. Harga Tiket
Memasuki Kawasan Pecinan, wisatawan tidak dipungut biaya serupiah pun.
F. Akomodasi dan Fasilitas Lainnya
Tak diragukan lagi bahwa kawasan ini menyediakan berbagai macam akomodasi bagi wisatawan, mulai dari hotel dengan harga sewa kamar per malamnya mencapai ratusan ribu bahkan jutaan, hingga atau homestay, yang harga sewa tiap kamarnya hanya berkisar Rp 20.000 per malam. Bagi yang berminat menginap, wisatawan dapat mencarinya di sekitar Jalan Pemuda.
Selain itu, wisatawan juga dapat memilih berbagai masakan berdasarkan selera masing-masing, mulai dari angkringan (warung berbentuk gerobak yang menyediakan serba-serbi makanan lokal), gudeg, nasi goreng, lalapan yang disajikan dengan suasana lesehan, berbagai masakan Cina, sampai fastfood atau masakan-masakan a la Barat dalam restoran atau café-café yang ada di sekitar Kawasan Pecinan.
Fasilitas yang menunjang kawasan ini tak hanya berupa akomodasi dan tempat makan saja, melainkan juga pos informasi bagi wisatawan, polisi pariwisata, tempat ibadah, kios-kios money changer, ATM, kios telepon, warung internet, dan tempat parkir yang luas.
Teks: Adi Tri Pramono
Foto: Koleksi Jogjatrip.com
(Data primer dan berbagai sumber)
Jalan Pemuda atau yang lebih dikenal dengan nama Pecinan sering disebut Malioboro-nya Magelang. Kawasan pecinan ini merupakan pusat perbelanjaan dan bisnis yang ada di Kota Magelang. Di sisi kiri dan kanan jalan sepanjang 1,5 kilometer ini berdiri banyak toko dan minimarket serta restoran.
Kawasan Pecinan Magelang ini terdiri atas dua ruas jalan. Ruas pertama adalah ruas jalan untuk kendaraan bermotor yang merupakan ruas jalan satu arah. Sedangkan ruas satunya lagi merupakan jalur lambat yang kini digunakan sebagai jalan khusus untuk becak maupun kendaraan roda dua. Ruas jalan ini dulunya dilalui kereta api yang kini sudah tidak ada lagi di Magelang.
Pecinan merupakan salah satu landmark Magelang di samping tempat lainnya. Di ruas-ruas jalan Kawasan Pecinan ini sudah tidak ada satupun ruang yang kosong karena semuanya telah dipadati oleh pertokoan. Sejak dahulu, Kawasan Pecinan ini merupakan pusat kegiatan ekonomi Magelang. Status Magelang sebagai salah satu greemente (karisidenan) mengharuskan Magelang memiliki insfrastuktur transportasi maupun perdagangan yang memadai. Kawasan Pecinan inilah salah satu peninggalan infrastuktur peninggalan pemerintahan kolonial yang hingga kini masih berjalan.
Di kawasan ini, pengunjung dapat membelanjakan uang untuk berbagai kebutuhan yang dijual toko, ruko, maupun warung yang terletak di sepanjang jalan-jalan di Pecinan Magelang. Di kawasan ini, pengunjung dapat membeli kebutuhan rumah tangga, sembako, perkakas rumah tangga, maupun kebutuhan-kebutuhan sekunder maupun tersier lainnya. Selain itu, kawasan ini pun menyediakan sajian kuliner khas Magelang maupun masakan nusantara lainnya, seperti kupat tahu Magelang, gudeg Yogya, masakan padang hingga masakan peranakan Cina.
B. Keistimewaan
Bagi orang Magelang sudah tentu tidak asing lagi dengan nama Pasar Petukangan atau Pasar Pecinan ini. Pasar ini sungguh unik dan menarik, sebab pasar ini benar-benar memanfaatkan lorong atau gang sempit yang berada di kawasan ini. Kawasan ini juga sangat ramai karena barang dagangan yang digelar juga cukup lengkap. Bahkan beberapa jenis barang sangat sulit dijumpai di pasar-pasar tradisional lainnya.
Sebagai pusat Kota Magelang, Kawasan Pecinan menyajikan berbagai variasi aktivitas berbelanja. Mulai dari cara-cara berbelanja tradisional hingga bentuk-bentuk aktivitas belanja modern. Salah satu cara berbelanja khas yang bisa Anda lalukan di sini ialah proses tawar-menawar berbagai barang yang dijual oleh pemilik toko atau para pedagang kaki lima yang berjajar di sepanjang trotoar di kawasan ini.
Mengunjungi Kawasan Pecianan ini, Anda akan mendapatkan sepaket wisata plus. Selain Anda bisa menikmati sajian berbelanja, Anda juga akan menikmati obyek-obyek wisata liannya seperti obyek wisata sejarah, wisata arsitektur peninggalan kolonial, wisata alam Bukit Tidar, dan juga wisata belanja Pasar Tradisional Pertukangan. Obyek-obyek wisata sejarah yang berada di sekitar Kawasan Pecinan di antaranya Masjid Agung Magelang dan alun-alunnya, Klenteng Magelang, Museum Kamar Petilasan Pangeran Diponegoro, Museum BPK, Museum Bumi Putera 1912, Kampung Kauman, serta landmark Kota Magelang lainnya, yakni penampungan air.
C. Lokasi
Kawasan Pecinan terletak di sepanjang Jalan Pemuda, Kota Magelang, Jawa Tengah.
D. Akses
Untuk menuju Kawasan Pecinan Magelang ini, Anda dapat menggunakan moda angkutan darat baik pribadi maupun umum. Untuk kendaraan umum, Anda dapat mengawali perjalanan dari Yogyakarta melalui Terminal Giwangan maupun sub-terminal Jombor. Dari kedua terminal tersebut, Anda bisa melanjutkan perjalanan dengan bus umum antar kota antar provinsi dengan trayek Yogyakarta-Semarang. Dengan bus trayek ini, Anda lantas turun di Terminal Tidar Magelang. Perjalanan bisa Anda lanjutkan dengan menaiki ankutan kota berwarna biru dengan titik pemberhentian di Alun-alun Kota Magelang.
Sedangkan bagi Anda yang menggunakan kendaraan pribadi, Anda dapat lansung menargetkan tujuan pemberhentian langsung ke Alun-alun Magelang. Jalur tersebut bisa Anda tempuh dari Yogyakarta dengan melintasi Jalan Magelang lantas menuju ke Alun-alun Kota Magelang yang terletak di Jalan Tentara Pelajar. Dari jalan ini, Anda bisa langsung menuju Jalan Pemuda yang terletak di sebelah Timur Alun-alun Magelang.
E. Harga Tiket
Memasuki Kawasan Pecinan, wisatawan tidak dipungut biaya serupiah pun.
F. Akomodasi dan Fasilitas Lainnya
Tak diragukan lagi bahwa kawasan ini menyediakan berbagai macam akomodasi bagi wisatawan, mulai dari hotel dengan harga sewa kamar per malamnya mencapai ratusan ribu bahkan jutaan, hingga atau homestay, yang harga sewa tiap kamarnya hanya berkisar Rp 20.000 per malam. Bagi yang berminat menginap, wisatawan dapat mencarinya di sekitar Jalan Pemuda.
Selain itu, wisatawan juga dapat memilih berbagai masakan berdasarkan selera masing-masing, mulai dari angkringan (warung berbentuk gerobak yang menyediakan serba-serbi makanan lokal), gudeg, nasi goreng, lalapan yang disajikan dengan suasana lesehan, berbagai masakan Cina, sampai fastfood atau masakan-masakan a la Barat dalam restoran atau café-café yang ada di sekitar Kawasan Pecinan.
Fasilitas yang menunjang kawasan ini tak hanya berupa akomodasi dan tempat makan saja, melainkan juga pos informasi bagi wisatawan, polisi pariwisata, tempat ibadah, kios-kios money changer, ATM, kios telepon, warung internet, dan tempat parkir yang luas.
Teks: Adi Tri Pramono
Foto: Koleksi Jogjatrip.com
(Data primer dan berbagai sumber)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar